ANALISIS KUALITAS BAKTERIOLOGIS ESBATU DI LINGKUNGAN PASAR KOTA GEDE YOGYAKARTA

Authors

  • Warsiyah Warsiyah Institut Teknologi Yogyakarta
  • Warniningsih Warniningsih Institut Teknologi Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.37412/jrl.v18i1.21

Keywords:

Es batu, sanitasi, colitinja

Abstract

Es batu sebagai bahan pendingin makan dan minuman yang langsung dikonsumsi oleh masyarakat dan digemari baik yang dijajakan di pasar tradisional, secara keliling, perumahan penduduk, di pinggir jalan raya hingga kesekolah-sekolah. tempat jualan yang tidak terkoordionir, berpindah-pindah, peralatan yang tidak bersih, tidak mencuci tangan sebelum berjualan, dan penjaja yang tidak memperhatikan kebersihan, menyebabkan dagangan yang dijual tidak memenuhi syarat kesehatan. dengan kondisi demikian kemungkinan besar es batu dapat tercemar coli tinja dalam es batu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang kandungan colitinja pada es batu yang dijajakan.Metode penelitian yang digunakan dengan mengadakan survai yang didiskriptifkan dan analisa laboratorium  kandungan colitinja pada es batu.

Hasil laboratorium menunjukkan bahwa es batu yang dijajakan di lingkungan pasar Kota Gede masih mengandung colitinja di atas 0  MPN/ ( Most Probable Number ) /100 ml.  Dengan demikian menunjukkan bahwa pada hasil survai dan analisa laboratorium es batu yang dijajakan pedagang baik pengepul es, pengecer es, dan industri rumah tangga tidak memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan Kepmenkes RI.No. 942/Menkes/SK/II/2003 dan Kepmen RI. No.907/Menkes/SK/VII/2002. baik cara penyimpanan, tempat, alat penutup es batu yang digunakan. Berdasarkan  hasil  tersebut diharapkan pada pedagang dalam melakukan pengolahan, pengumpulan,  penyimpanan, penyajian es batu lebih ditingkatkan dan diperhatikan kebersihannya.

References

Adams. M, Motarjemi Y, 1999Basic Food Safety for Health Workers, World Health Organtation Switzerland

Anonim, 1995, Standar Nasional Indonesia, 01-3839-1995, E. Batu. Dewan Standarisasi Nasional, Jakarta

Anonim, 2002, Syarat-syaratdanpengawasankualitas air minum, permenkes RI No. 907/Menkes/SK/VII/2002, Depkes RI, Jakarta

Anonim, 2003, Syarat-syaratdanpengawasankualitas air minum, permenkes RI No. 942/Menkes/SK/VII/2003, Depkes RI, Jakarta

Badan Pengawasan Obat dan Makanan, 2002, Materi penyuluhan keamanan pangan bagi penyuluh keamanan pangan industry rumah tangga, deputi bidang pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya, Direktorat surveylan dan penyuluhan keamanan pangan, Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995, Batas maksimum cemaran mikroba dalam makanan, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Bagian Proyek Peningkatan Pengendalian dan Peningkatan makanan.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2004, Pedoman bagi petugas dalam menyusun peraturan daerah tentang higiene sanitasi makanan dan minuman, Direktorat Penyehatan Air dan Sanitasi, Direktorat Pemberatasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan, Jakarta.

Gaman, 1992, The Science of food, an introdution to food science nutrition and microbiology, second edition.Pergamon Press Plc, Headington Hill Hall, England.

Poejiadi, Anna, 1994, Dasar-dasarbiokimia, Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Suriwiria, 1985, Pengantar Mikrobiologi umum, angkasa, Bandung.

Suriwiria, 1996, Mikrobiologi air, Penerbit, Alumni, Bandung.

Subiroso Boy dkk, 2011, Sanitasi makanan dan minuman, menuju peningkatan mutu efisiensi rumah sakit, salemba medika.

Downloads

Issue

Section

Articles