UJI EFEKTIVITAS KEMATIAN LARVA NYAMUK AEDES AEGYPTI DENGAN MENGGUNAKAN BERBAGAI JENIS LARVASIDA
DOI:
https://doi.org/10.37412/jrl.v20i1.37Keywords:
Larvasida, Aedes Aegypti, Temephos, Ekstrak Daun Tembakau, Ekstrak Daun Jeruk PurutAbstract
Kasus DBD sejak ditemukannya pada tahun 1968 terus mengalami peningkatan dan menyebar ke seluruh Indonesia. Vektor penyakit DBD yaitu nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus masih banyak dijumpai di wilayah Indonesia. Pengendalian larva Aedes aegypti, selain dilakukan secara kimiawi, juga dapat dilakukan secara nabati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas kematian larva nyamuk Aedes aegypty dengan menggunakan jenis larvasida Temephos, ekstrak daun tembakau, dan dan ekstrak daun jeruk purut dan untuk mengetahui perbandingan efektivitas kematian larva nyamuk Aedes aegypti dengan menggunakan berbagai jenis larvasida Temephos, ekstrak daun tembakau, dan ekstrak daun jeruk purut.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimen, yaitu suatu penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan, yang bertujuan untuk mengetahui gejala atau pengaruh yang timbul sebagai akibat dari adanya perlakukan tertentu, dengan rancangan peneliitian Posttest only control group Design.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Temephos, ekstrak daun tembakau, dan ekstrak daun jeruk purut, dapat menjadi larvasida untuk membunuh larva Aedes aegypti. Temephos membutuhkan waktu 7 jam untuk membunuh semua larva dengan perbandingan dosis 70ml/25 ekor jentik Aedes aegypti. Ekstrak daun tembakau membutuhkan waktu 12 jam untuk membunuh semua larva dengan perbandingan dosis 70ml/25 ekor jentik Aedes aegypti. Sedangkan, ekstrak daun jeruk purut membutuhkan waktu 12 jam untuk membunuh semua larva dengan perbandingan dosis 70ml/ 25 ekor jentik Aedes aegypti. Temephos adalah yang paling bagus sebagai larvasida.
References
Anggraeni, D. (2011). Stop Tuberkulosis. Bee Media Indonesia, Jakarta.
Bernhoft. (2010). A Brief Review on Biactive Compounds in Plants. Proceedings from a symposium. The Norwegian Acadey of Science and Letters, Oslo.
Budiman, A.K. (2009). Protein dan Asam Amino. Universitas Sumatera Utara, Medan.
Cahyono, B. (2005). Manfaat Jambu Mete. Tarat, Bandung.
Dalimartha, S. (2000). Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Trobus, Bogor.
Depkes. (2007). Cara Penularan Nyamuk Aedes Aegepty. Jakarta.
Dinas Kesehatan Jawa Tengah. (2003). Laporan Kesehatan Bulanan, Semarang.
Esy, Maryanti, dkk. (2017). Efektivitas Ekstrak Etano; Daun Jeruk Purut Sebagai Larvasida Nyamuk Aedes aegypti. Fakultas Kedokteran Universitas Riau, Riau.
Felix. (2008). Ketika Larva dan Nyamuk Dewasa Sudah Kebal terhadap Insektisida, Farmacia., 7 (7), 44.
Francisca. H.K. (1999). Ektraksi Atsiri dari Daun Jeruk Purut. Rineka Cipta, Jakarta.
Hadinegoro, SRH. (2002). Demam Berdarah Dengue. FK UI, Depok.
Jayaraman, S., MS. Manoharan, & S Illanchezian. (2008). In-vitro Antimicrobial and antitumor activities of Stevia rebaudiana (Asteraceae) leaf extracts. Tropical Journal of Pharmaceutical Research. 7: 1143–1149.
Khalalia, R. (2016). Uji Daya Bunuh Granul Ekstrak Limbah Tembakau (Nicotianae Tabacum L.) Terhadap Larva Aedes Aegypt.
Kardinan, Agus. 2000. Pestisida Nabati: Ramuan dan Aplikasi. Rineka Cipta, Jakarta.
[USDA] United State Departement of Agriculture. (2015). Glycine soja. Redbean diakses pada tanggal 2 April 2016, jam 21.00 WIB dari http://www.plants.usda.gov/profile?symbol=PHVU.
Kemenkes. (2013). Nyamuk Aedes Aegepy. Kemenkes RI, Jakarta.
Komisi Pestisida. (1995). Media Standar Pengujian. Kementerian Pertanian, Jakarta.
Munawaroh dan Handayani. (2010). Ekstraksi Minyak Daun Jeruk Purut (Citrus hystrix D.C.) dengan Pelarut Etanol dan N-Heksana. Jurnal Kompetensi Teknik I (2): 73-78.
Setiawan dan Trisnawati. (1993). Cara Pembudidayaan, Pengelolaan, dan Pemasaran Tembakau. Penebar Swadaya, Jakarta.
Soegijanto, S. (2005). Demam Berdarah Dengue, Edisi 2. Airlangga, Jakarta.
Supartha, I.W. (2008). Pengendalian Terpadu Vektor Virus Demam Berdarah Dengue, Aedes aegypti (Linn.) dan Aedes albopictus (Skuse) (Diptera: Culicidae). Fakultas Pertanian Universitas Udayana, Denpasar.
Susanto. (2010). Katalis Heterogen. Universitas Indonesia, Depok.
Sudarmo, S. (2012). Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan. . Kanisius, Yogyakarta.
Suhendro, d. (2009). Demam Berdarah Dengue.dalam Buku Ilmu Penyakit Dalam. . Badan Penerbit FKUI, Jakarta.
WHO. (2009). Kharakteristik Nyamuk Demam Berdarah Donguen. WHO, USA.
Wibowo, F. (1997). Dasar-Dasar Produksi Program Televisi. Jakarta: Grasindo.
Zaidi, et al. (2004). The Big Five personality traits and their relationship with employee engagement among public sector university teachers of Lahore. African Journal of Bussiness Management. Vol. 7 (15). pp. 1344- 1353. DOI: 10.5897/AJBM12.290