Identifikasi Penggunaan Formalin pada Bakso di Kawasan Wisata Yogyakarta

Authors

  • Desi Erlita Institut Teknologi Yogyakarta
  • Ernastin Maria Institut Teknologi Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.37412/jrl.v2i2.5

Keywords:

bahan tambahan pangan, bakso, formalin, Yogyakarta

Abstract

Formalin merupakan bahan pengawet makanan yang tidak diijinkan pemerintah sebagai bahan tambahan pangan. Namun bahan pengawet tersebut masih digunakan pada berbagai produk makanan sehingga dapat mengancam kesehatan. Salah satu makanan yang sering menggunakan formalin adalah bakso.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan formalin pada makanan bakso di beberapa kios bakso pada salah satu kawasan pariwisata di Yogyakarta.. Pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana (simple random) dipilih beberapa kios bakso. Sampel diambil satu kali pada setiap kios bakso yang terpilih. Variabel yang digunakan untuk identifikasi adalah umur responden, pendidikan terakhir, dan pendapatan per hari. Metode penelitian yang digunakan adalah Survey Deskriptif  berbasis laboratorium pengujian kandungan formalin.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif yang menggambarkan adanya kandungan formalin makanan bakso pada salah satu kawasan pariwisata di Kota Yogyakarta. Data yang telah diperoleh, kemudian diolah dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi disertai dengan narasi.

Dari penelitian yang sudah dilakukan didapatkan hasil terdapat 25% kios bakso positif menggunakan formalin dan 75% kios bakso tidak menggunakan formalin. Pengguna formalin sebanyak 43% adalah responden yang berumur 49–54 tahun dan tingkat pendidikan paling banyak adalah SMP (43%) dengan pendapatan per hari Rp.300.000 sampai Rp.500.000 sebanyak 57%. Dari hasil penelitian tersebut diharapkan pemerintah daerah setempat meningkatkan perhatian dan pengawasan terhadap pedagang bakso terutama di kawasan wisata serta melakukan pembinaan/pelatihan.

References

Cahyadi,W. 2009. Analisis & Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. Edisi Kedua . Jakarta : Bumi Aksara.

Emi, Y. 2012. Pengaruh Penggunaan Tepung Tempe sebagai Bahan Pensubsitusi Daging Sapi terhadap Komposisi Proksimat dan Daya Terima Bakso. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Peraturan Menteri Kesehatan RI No.033/2012 tentang Bahan Tambahan Pangan. Departemen Kesehatan RI. Jakarta

Ratnawati, F. 2017. Bahan Tambahan Makanan. Buku Ajar. Fakultas Teknik-Universitas Negeri Makassar.

Sugiyono. 2011. Teori Sampel dan Sampling Penelitian. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Sulistyani. 2015. Pengaruh Penggunaan Jamur Kuping (Auricularia auricular) sebagai Bahan Pensubsitusi Daging Sapi terhadap Komposisi Proksimat dan Daya Terima Bakso. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta

Downloads

Published

2019-12-24

Issue

Section

Articles