PENERAPAN TEKNOLOGI CONSTRUCTED WETLAND DALAM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK DI SMP NEGERI 3 PRAMBANAN, SLEMAN
Abstract
Pada tahun 2022, SMP Negeri 3 Prambanan, Sleman termasuk dalam daftar kandidat penerima penghargaan Sekolah Adiwiyata dan harus menerapkan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS) sebagaimana diatur dalam PerMenLHK Nomor P.52/Menlhk/Setjen/Kum.1/9/2019 dan P.53/Menlhk/Setjen/Kum.1/9/2019. Pengolahan air limbah yang berasal dari aktivitas di sekolah perlu dilakukan sebagai upaya memenuhi salah satu aspek Gerakan PBLHS, yaitu konservasi air. Salah satu teknologi sederhana yang ramah lingkungan untuk mengolah air limbah adalah teknologi Constructed Wetland (CW). Kegiatan pengabdian ini ditujukan bagi siswa-siswi Kelas 7 dan Kelas 8 yang terpilih sebagai kader Gerakan PBLHS. Adapun kegiatan dilakukan dengan (1) sosialisasi dan pembekalan materi (presentasi materi disertai dengan video), (2) melihat penerapan pengolahan metode CW di lingkungan sekolah, (3) mengamati komponen CW dan (4) mengajak siswa merancang CW sederhana dengan bahan yang ada. Siswa sangat partisipatif dan antusias mengikuti semua kegiatan dan diskusi. Penerapan CW untuk pengolahan air limbah cuci piring dan bekas wudhu di sekolah SMP 3 Prambanan menggunakan tanaman hias Iris (Iris pseudoacorus), Melati air (Echinodorus palaefolius) dan gabungan keduanya selama 4 minggu, menunjukkan bahwa tanaman kombinasi mampu menurunkan COD, TSS dan BOD lebih baik dibanding tanaman tunggal, dengan efisiensi secara berurut-turut mencapai 95 %, 94 % dan 85 %.